Senin, 24 Maret 2008

Google Apps, "Hosting E-mail" Gratis

Google Apps, "Hosting E-mail" Gratis





http://www.kompas.co.id/tekno/read.php?cnt=.xml.2008.03.13.19071650&channel=7&mn=115&idx=115

Oleh Amir Sodikin

KEDIGDAYAAN Google semakin sulit ditandingi oleh siapa pun. Hebatnya, raksasa mesin pencari ini tak tamak dengan dollar dan tak kapitalis menguasai aset dunia maya. Maka, atas nama kredibilitas Google, dia pun memberi banyak fasilitas gratis. Tidak cuma fasilitas e-mail Gmail, kini yang populer adalah Google Apps.

Bagi Anda yang bergerak di bidang teknologi informasi, khususnya yang menangani e-mail anggota atau klien atau para karyawan, pengetahuan Google Apps ini wajib dimiliki. Google Apps merupakan seperangkat fasilitas yang diberikan Google untuk hosting beberapa produk, terutama untuk hosting e-mail.

Hosting e-mail artinya kita menaruh lalu lintas data e-mail di server tersebut. Jadi, space atau hardisk dan bandwidth menjadi tanggung jawab perusahaan server yang menyediakan hosting e-mail.

Hingga kini beberapa perusahaan penyedia jasa hosting e-mail masih membanderol harga "kapitalis" hingga Rp 1,5 juta per tahun hanya untuk hosting e-mail sebesar 100 MB. Dengan hadirnya Google Apps, perusahaan semacam ini harus berkaca karena lambat laun akan tergerus oleh revolusi di bidang per-server-an.

Di tengah mahalnya harga server untuk e-mail, Google Apps dalam beberapa tahun ini menawarkan hosting e-mail yang gratis. Hosting e-mail gratis beda dengan e-mail gratis seperti Gmail dari Google atau Yahoo.

Dengan menggunakan hosting e-mail dari Google Apps, kita yang punya domain akan bisa tetap memiliki e-mail dengan alamat domain kita. Misalnya, jika kita punya domain www.jakarta.com, maka dengan hosting e-mail di tempat Google Apps, kita akan tetap memiliki e-mail dengan alamat seperti sales@jakarta.com, billing@jakarta.com, dan seterusnya sesuai dengan keinginan kita.

Fitur keren

Secara umum, Google Apps punya tiga jenis layanan, yaitu Standard Edition, Premier Edition, dan Education Edition. Standard dan Education diberikan secara gratis dengan kapasitas per akun e-mail hingga 6,5 GB, sedangkan Premier dibanderol dengan harga 50 dollar AS per akun e-mail per tahun dengan kapasitas hingga 25 GB.

Bagi perusahaan besar, 50 dollar AS per akun e-mail bukanlah harga mahal. Bagi Anda yang personal atau organisasi, Google Apps masih memberi gratis hosting e-mail hingga 100 akun e-mail atau 100 alamat e-mail.

Bandingkan dengan kapasitas jasa hosting e-mail yang disediakan perusahaan Indonesia yang hanya 100 MB, tetapi membanderol harga hingga Rp 1,5 juta per tahun. Jadi, bisa dikatakan, Google Apps ini bisa menjadi pembunuh bagi perusahaan hosting yang membanderol harga dengan amat mahal. Kondisi itu sekarang sudah terjadi.

Fitur e-mail Google Apps sama dengan fitur e-mail yang dimiliki Gmail. Tersedia fasilitas pencarian data di e-mail kita dan juga bisa dijadikan untuk chatting secara instan ke sesama pengguna Gmail dan Google Apps.

Google Apps sebenarnya bukan hanya menyediakan hosting e-mail. Layanan gratis lain adalah Google Calendar untuk mengelola jadwal event/meeting, Google Docs untuk mengelola dokumen, spreadsheet, dan presentasi, serta The Start Page, yaitu tampilan website sederhana yang bisa menghubungkan fitur-fitur lain dari Google.

Contoh halaman website yang disediakan Google Apps bisa dilihat di http://sites.google.com/a/altostrat.com/jkraus/Home. Namun, perlu disampaikan juga, fitur Start Page milik Google ini tidak begitu bagus pada era sekarang yang banyak bertebaran fasilitas gratis untuk membangun website instan.

Revolusi server

Google Apps tidak hanya memicu eforia para penikmat jasa e-mail di dunia. Namun, produk ini juga membuktikan teknologi server yang didaur ulang dari komputer-komputer tak terpakai bisa bermanfaat bagi orang banyak.

Dalam publikasinya, Google pernah memaparkan perusahaan tersebut berhasil memberdayakan ratusan atau mungkin ribuan komputer yang sudah mulai tak digunakan untuk dijadikan server. Dengan banyaknya komputer personal yang dibuat sebagai server e-mail tersebut, secara mencengangkan di lalu lintas dunia maya nama server yang menduduki peringkat atas adalah server Google.

Walaupun server itu akhirnya diberikan secara gratis kepada pengguna, uptime atau daya hidup server itu hingga kini masih tinggi dari rata-rata server umumnya atau bisa mendekati 99 persen. Bahkan, untuk hosting e-mail berbayar, Google berani memberi garansi 99,9 persen, sebuah angka uptime yang sudah dicapai oleh server Indonesia.

Pertanyaan menggelitik selanjutnya adalah sampai kapan Google bisa memberikan layanan itu gratis? Di saat yang sama, pesaing Yahoo telah memberi e-mail gratis hingga kapasitas tak terbatas, apakah Google juga akan melakukannya untuk layanan Gmail dan Google Apps?

Jika Yahoo sudah kalah selangkah dengan Google Apps ini, apa langkah selanjutnya yang akan diambil Yahoo? Pertanyaan ini pastinya susah dijawab oleh mereka, tetapi yang jelas dunia maya akan semakin bergairah karena fitur-fitur gratis yang mereka buat.

Hal yang sudah pasti, manuver Google Apps telah melahirkan revolusi cara berpikir soal jasa dunia maya. Hal yang harus ditekankan: untuk mendapatkan uang dari dunia maya, tidak harus menjadi pedagang langsung.

Apa yang dilakukan Google untuk berdagang? Dia memberi layanan gratis dengan tangan kanan, tetapi tangan kiri dia menarik iklan yang ditempatkan di fasilitas server gratis yang dia tawarkan ke konsumen. Karena itu, jika kita membaca e-mail di Google Apps kita, jangan heran kalau kita juga membaca iklan di sisi kanan isi e-mail kita yang iklannya sendiri berkaitan dengan isi e-mail kita. Jadi, kalau kita membaca e-mail soal server, maka iklan di sebelah kanan bisa berisi iklan penawaran server.

Isu ketidakamanan data e-mail kita sempat dipersoalkan karena data kita ternyata bisa "dibaca" oleh server Google untuk mendistribusikan iklan. Namun, Google menjamin data kita tidak akan dijual dan aman. Benarkah? Kapasitas dan kredibilitas Google yang dipertaruhkan.

***

Tips Hosting Google Apps

1. Sebelumnya, Anda harus punya domain (alamat web) milik sendiri terlebih dahulu dan hosting untuk website Anda. Disarankan untuk menggunakan hosting yang memiliki kontrol panel mudah seperti CPanel.

2. Daftar dulu di www.google.com/a/, pilih yang Standard Edition atau dan Education Edition. Jika Anda perusahaan besar dan ingin hosting skala besar, pilih Premier Edition.

3. Anda akan diminta untuk verifikasi kepemilikan, gunakan metode upload file yang di dalamya berisi kode tertentu yang diberikan.

4. Anda akan diminta mengubah record MX dari kontrol panel hosting Anda yang berguna untuk mengarahkan lalu lintas data e-mail ke Google Apps. Tanyakan ke admin server jika tidak tahu di mana letak MX ini. Jika Anda memiliki Web Hosting Manager (ini biasanya dimiliki admin server), setting MX akan lebih mudah. Cara mengubah MX bagi pemilik WHM ada di http://www.google.com/support/a/bin/answer.py?answer=33352&ctx=sibling.

5. Dari kontrol panel pengelolaan domain di Google Apps, arahkan alamat akses e-mail dengan alamat web sendiri, misalnya http://mail.jakarta.com. Setelah itu, minta kepada admin server untuk mengubah DNS Zone ke alamat tersebut.

6. Jika segalanya sudah selesai di-setting, maka tinggal menunggu waktu propagasi atau penyebaran Domain Name System (DNS) yang diperkirakan selesai selama 24 jam. Kadang-kadang bisa langsung diakses memang, tergantung kondisi internet saat itu.(KOMPAS)

Tidak ada komentar: